Sebelum Agama Islam dan Kristen
datang ke tanah batak, orang batak telah mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa
yang dinamakan Tuhan Debata Mulajadi Nabolon. Kepercayaan yang demikian
diperkirakan telah berlangsung lama yakni sejak dari Siraja Batak. Walaupun
pada masa itu masyarakat Batak dapat dikatakan masih dalam keadaan tidak
beragama (pagan), namun eluruh kehidupan pribadi dan social orang batak telah
diresapi oleh konsep keagamaan.
Paganisme orang batak adalah
suatu campuran dari kepercayaan keagamaan kepada Debata, pemujaan yangbersibat
animism terhadap roh roh yang sudah meninggal dunia dan dinamisme(Vergouwen,
1986:79). Disatu sisi pemujaan terhadap
Debata diakui sangat menonjol tetapi disisi lain unsure pemujaan roh nenek
moyang dan pemujaan terhadap benda yang sudah dianggap memiliki kekuatan yang
menyatu bercampur dalam bentuk keagamaannya sehingga batas ketiga unsure
tersebut tidak tampak dengan jelas.
Dalam kepercayaan paganisme orang
Batak Debata Mulajadi Nabolon merupakan Tuhan
Yang Maha Esa. Dia adalah maha
pencipta dan maha kuasa yang tidak berawal dan tidak berakhir ( Sangti,1978 :
328). Tak satupun manusia yang sanggup memikirkan akan zat dan kewujudannya.
Tidak ada sesuatu yang tidak bermula dari padaNya. Dengan sifatnya, dia disebut
Ompu Raja Mulamula dan ompu Raja Mulajadi (Hutagalung 1991:2).
Menurut Tobing(1956:27) Debata
Mulajadi Nabolon secara fungsional juga mempunyai nama sebutan lain. Sebagai
tuhan yang berkuasa di Banua Ginjang (upperworld),
di Banua Tonga (middle world), dan tuhan yang berkuasa di banua
toru (underworld).
Kendati demikian dalam konsep
kesatuan totalitas dari semua kosmos itu Debata Mula Jadi Nabolon dipastikan
sebagai tuhan yang menguasai seluruhnya. Disamping kepercayaan kepada Debata
Mulajadi Nabolon yang dipercayai sebagai pembantu Debata. Tiga Debata yang
dimaksud adalah Batara Guru, Soripada dan Mangalabulan. Ketiga nama ini
tampaknya diambil dari Trimurti Hindu, sedangkan Debata Mulajadi Nabolon
mungkin adalah Debata asli orang Batak (Vergouwen, 1986:80).
(Sumber
:Agama Malim di Tanah Batak : Ibrahim Gultom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar