Welcome to http://jadimanhutapea.blogspot.com

Laman

Ahu si Raja Sonang




Katakan saja ‘Ahu si Raja Sonang’ : yang tidak dipengaruhi oleh paradigma negatifmu yang hanya mengeluh tentang ketidakadilan dunia. Ahu si Raja Sonang. Kehidupan yang memang tergantung pada pribadi kita sendiri. Kita yang menetukan seperti apa kita kelak. Juga sekarang bersama putaran detik waktu yang berjalan.


Dan apa yang kita lalui tidak dengan beban hati dan putus asa untuk menjalani kehidupan ini. Melihat mereka tidak dapat berjalan, membandingkan mereka yang tidak dapat tersenyum . Padahal dalam hati nuraninya sangat menginginkan itu.

Katakan saja pada hati nurani mu, ahu siraja sonang, dengan mendengar alunan melodi kecapi dan seruling, dengan malam senja yang kau hiasi dengan pribadi yang tersenyum. Hempaskan dunia dengan suara keras mu, ingatkan dirimu tentang perjalanan yang masih pandang di depan matamu. Bahwa aku adalah seorang yang optimis menjadi orang yang berpengaruh sejagat raya.

Ahu si Raja sonang, yang tidak kenal duka, namun tetap memberi kasih ‘holong’ yang tak ternilai kepada sesama. Saling memberi dan lebih memberi. Di kala mengingat yang menderita, katakan saja ahu si raja sonang yang tidak dipengaruhi oleh paradigma negatifmu yang hanya mengeluh tentang ketidakadilan dunia.

Gelap adalah milikmu, terang adalah sukacita mu. Yang semuanya itu membuat kita bahagia. Di kala kamu mengeluh, apa itu tentang history cintamu, tentang studimu, tentang kehidupan lamamu, maka sekarang untuk mengarahkannya kepada sudut pandang yang positif. Bahwa dunia yang sangat kecil ini, gampang untuk melemparkannya kepada tempat sampah. Karena itu, kerahkan dunia untuk tidak takut kepadanya.

Pernahkah kamu melihat betapa kecilnya dunia jika nampak dari kejauhan ? misal kamu melihat bumi dari pesawat penerbangan?

Sangat kecil bukan, bahkan bisa kamu genggam, dengan tangan pribadi kita sendiri. Kita menggenggamnya untuk kita arahkan sendiri, bahwa kontrol kendali bumi itu ada pada tangan kita masing”. Dari sana saya dapat berasumsi, bahwa bumi itu ada dalam genggaman tangan kita sendiri. Maka dari itu pesannya adalah, jangan takut kepada dunia, jangan merasa sempit dengan sejumlah hukum dunia yang di buat oleh manusia yang hanya secuil sesaat saja. Katakan saja Ahu si Raja Sonang.







Gereja HKBP Paronan Nagodang - Laguboti

Masyarakat Toba Samosir mayoritas menganut agama Kristen. Dan memang kenyataannya bahwa masyarakat itu tekun beribadah dan memiliki cerita yang original tentang yang yang diyakininya. Kehidupan yang religius masyarakat Toba Samosir sudah mendarah daging kepada setiap keturunannya. Umumnya adalah HKBP ( Huria Kristen Batak Protestan ) dimana gereja tersebut di dapatkan hampir di setiap tempat dan bahkan di pelosok desa yang ada di kabupaten Toba Samosir.

Berikut adalah sebuah gereja Tradisional HKBP, yang merupakan gereja tua yang di bangun dengan model dan arsitek lama. Gereja tersebut adalah Gereja HKBP Paronan Nagodang yang di jema’ati oleh Desa Ompu Raja Hutapea Timur dan Desa Pardinggaran yang ada di Kecamatan Laguboti, Toba Samosir.


Gereja HKBP Paronan Nagodang - Laguboti

Sampai saat ini, gereja tersebut masih berdiri kokoh dengan megahnya, tempat partungkoan bagi masyarakat setempat dan naposobulung huria Paronan Nagodang. Tanpa sebut nama, bahwa Gereja tersebut meluncurkan naposo bulung yang berpendidikan dan religius yang sudah beredar di seluruh penjuru nusantara Indonesia sebagai generasi penerus bangsa. Akhir kalimat : semoga tetap berkembang dan terus maju.


Gereja HKBP Paronan Nagodang - Laguboti



Eme ni Simbolon parasaran ni si borok,
Sai horas-horas ma hita on laos Debata ma na marorot.

Habang pidong sibigo, paihut-ihut bulan,
Saluhut angka na tapangido, sai tibu ma dipasaut Tuhan.

-horas-

javascript:void(0)