Welcome to http://jadimanhutapea.blogspot.com

Laman

DALIHAN NATOLU - NILAI BUDAYA - SUKU BATAK

Dalihan artinya tungku yang dibuat dari batu. Na artinya yang, tolu artinya tiga. Jadi arti dalihan natolu adalah tiga tiang tungku. Ketiga dalihan/tungku yang ditanam berdekatan berfungsi sebagai tungku tempat alat masak yang dijerangkan. Besar dalihan harus dibuat sama besar dan ditanam sedemikian rupa sehingga jaraknya simetris satu sama lain, dan tingginya harus sama dan harmonis.

Dalihan natolu bukan sekedar tungku nan tiga prasarana memasak, tetapi menyangkut seluruh kehidupan yang bersumber dari dapur. Istilah dalihan bagi sub sub Suku Batak tidak sama tapi prinsipnya adalah sama. Misal Batak Karo dan Batak Pakpak Dairi adalah daliken, sedang batak Toba, Batak Simalungun dan Angkola Padang Lawas, Sipirok-Mandailing istilahnya adalahdalihan.

Masing masing dalihan berdiri sendiri dan ditata agar tetap harmonis. Demikianlah keadaan kekerabatan Suku Batak dan pandangan hidup nya, bahwa suhut, hula hula dan boru masing masing mempunyai pribadi dan harga diri tahu akan hak dan kewajiban sebagai pelaksana tanggung jawab. Peranan marga dalam menentukan tempat dan kedudukan sangat penting dalam pertalian Dalihan Natolu. Pertalian apa yang ada antara seseorang dengan pusat kejadian.

Orang mengambil satu rumusan hikmat hubungan

  • Hendaknya setiap hula hula elek marboru maksudnya agar hula hula selalu menjaga sikap membujuk sayang terhadap boru, karena borulah sebagian dari penanggung jawab kegiatan. Walaupun boru itu selalu dibujuk sayang oleh hula hula, bukan berarti supaya boru itu manja.
  • Sebab itu setiap boru dalam hikmat nya harus somba marhula hula, maksudnya adalah agar setiap boru hendaklah bersikap sembah atau hormat kepada hula hula.
  • Sedang pusat kejadian yaitu suhut dengan kawan semarga nya disebut sabutuha hendaklah bersikap manat mardongan tubu , maksudnya agar sesama marga hendaklah bersikap prihatin dan hati hati.

Demikian hubungan hikmat ini dengan keadaan agar segala sesuatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan sempurna. Hikmat kewajiban seperti inilah yang perlu di tata agar harmonis dalam kekerabatan, sebagai mana tiang tungku tiga yang diletakkan harmonis satu sama yang lain.

Ketiga unsur yang berdiri sendiri tidak akan ada arti, tetapi harus kerja sama satu sama yang lain baru menghasilkan manfaat yang tanjam. Unsur pertama adalah suhut dengan saudara lelaki disebut dongan sabutuha. Unsur kedua adalah saudara suhut yang perempuan dengan suaminya disebut boru, dan unsur yang ketiga saudara lelaki dari isteri suhut disebut hula-hula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

javascript:void(0)